Lupakan rom-com cheesy yang bikin gigi sakit! Kali ini tidak bahas film cinta-cintaan deh, melainkan bahas yang murni komedi. Bermula aku kemarin malam nonton film yang bener-bener bikin senang, tapi setelah aku tanya sana-sini waktu kuliah temen-temen aku banyak yang belum nonton, rasanya sayang aja gitu. Jadi, kali aja malam-malam lagi suntuk di kost-an dan butuh penghiburan singkat, tulisanku kali ini bisa berfaedah dikit hahaha. Anggap aja ini adalah salah satu cara aku menyalurkan bahagia untuk kalian para pembaca.
The Grand Budapest Hotel, film kriminal-komedi ini menyuguhkan kesegaran bertubi. Properti dan pemandangan artistik abad 19 dominan berwarna pastel akan memanjakan matamu. Meski menurutku agak gelap dan dialog sangat penuh, film ini tidak mengurangi intensitas keseruannya dalam tempo yang cepat. Kisahnya kompleks, tapi sanggup dibangun dengan baik dan jeli. Bermula dari sebuah premis a story within a story, seorang author buku menceritakan kisah yang ia peroleh dari pria tua bernama Moustafa setelah kunjungannya beberapa malam di Hotel Grand Budapest yang mulai sepi pengunjung. Berawal dari pertanyaan siapa pemilik hotel paling mewah di tanah ini? Dilanjutkan mengapa ia membelinya? Kemudian jawaban i didn't buy it tampaknya tidak cukup untuk menjawab semua. Tokoh favoritku adalah si polos Moustafa, pun tentu saja Monsieur Gustave yang cerewet dan necis yang berhasil membuatku jatuh hati. Take your hands off my lobby boy!
The Grand Budapest Hotel (2014)
The Grand Budapest Hotel, film kriminal-komedi ini menyuguhkan kesegaran bertubi. Properti dan pemandangan artistik abad 19 dominan berwarna pastel akan memanjakan matamu. Meski menurutku agak gelap dan dialog sangat penuh, film ini tidak mengurangi intensitas keseruannya dalam tempo yang cepat. Kisahnya kompleks, tapi sanggup dibangun dengan baik dan jeli. Bermula dari sebuah premis a story within a story, seorang author buku menceritakan kisah yang ia peroleh dari pria tua bernama Moustafa setelah kunjungannya beberapa malam di Hotel Grand Budapest yang mulai sepi pengunjung. Berawal dari pertanyaan siapa pemilik hotel paling mewah di tanah ini? Dilanjutkan mengapa ia membelinya? Kemudian jawaban i didn't buy it tampaknya tidak cukup untuk menjawab semua. Tokoh favoritku adalah si polos Moustafa, pun tentu saja Monsieur Gustave yang cerewet dan necis yang berhasil membuatku jatuh hati. Take your hands off my lobby boy!
Captain Fantastic (2016)
Kau kira tarzan sudah tidak zamannya? Well, film ini mengisahkan keluarga tarzan di era gadget, by the way. Si Captain Fantastic adalah seorang ayah dengan enam orang anak yang dididik dengan cara unusual bahkan ekstim. Tapi, anak-anak Pak Ben menikmati aja tuh. Dunia mereka ada di dalam hutan, mereka pun memakan binatang. Kehidupan syahdu di dalam alam itu terusik saat mereka mendapat kabar dari kota bahwa Sang Ibu meninggal. Konflik in-group dan outgroup mulai mendatangi mereka. Pak Ben yang eksentrik ini mengajarkan apa yang mungkin bapak lain tidak ajarkan. Apa yang bisa diambil dari film ini adalah tiap bapak mempunyai cara mendidik anaknya yang berbeda. Bukan berarti, dididik dengan keras tanda tak sayang, malah itu adalah cara Pak Ben mengekspresikan kasih sayangnya. Film yang hangat secara menyeluruh.
Ice Age Collision Course (2016)
Belum pernah kan Ice Age background orange-violet? Selalu biru es! |
We Are The Millers (2013)
Partner in crime mah biasa. Family in crime? Indeed, it is! Disaat keluarga lain keluar kota untuk liburan, keluarga Millers berlibur untuk menyelundupkan narkoba. Seorang pengedar narkoba sedari SMA, David, diberi tugas oleh bosnya untuk ke perbatasan mengambil 'barang' senilai seratus ribu dolar. Bersama istrinya, Rose, Casey, dan si bungsu nan imut Kenny, ia menghabiskan liburan yang penuh adrenalin itu, menghindari polisi di tiap perbatasan bahkan ruas jalan. Sebetulnya, ini adalah film keluarga yang tak patut ditonton bersama keluarga dengan alasan terlalu frontal, atau untuk alasan lain bisa di cari sendiri di film yang mendapat rating imbd 7 dari 10 ini.
Bruce Almighty (2003)
Tak pernah lupa konyolnya betapa scene ini xD |
Shy Shy Cat (2016)
Sayang sekali, film menghibur ini sudah turun dari bioskop. Trailer dan Fedi Nuril-lah yang membuatku mengambil pilihan yang lumayan sulit waktu itu, Shy Shy Cat atau Doctor Stranger. Maklum, anak kos. Film yang mengambil latar permainya bumi Jawa Barat ini mengisahkan tiga sahabat yaitu Mira (Nirina Zubir), Jessy (Acha Septriasa) dan Umi (Tika Bravani), yang sedang liburan karena suntuk di kota. Juga, dengan sebuah misi tersembunyi yang tak diduga menguji persahabatan mereka. Oke cukup sampai disini. Terlalu banyak spoiler di review orang lain bahkan di trailernya sendiri. Jangan harap melihat Mbak Acha sebagai perempuan keren, di sini ia benar-benar di luar ekspektasi. Film ini sanggup memberi efek jadi ingin berlibur ke Bandung.
Me Vs Mami (2016)
Me Vs Mami mengisahkan seorang ibu dan putri semata wayangnya yang sering beradu argumen dengan kocak. Maudy (Cut Mini) yang merupakan host chef, bersama anaknya Mira (Irish Bella) terbang menuju Padang demi memenuhi permintaan nenek Mira yang sedang sakit. Kecerewetan seorang ibu dan kebawelan seorang anak ditemukan di sepanjang film ini. Segar sekaligus kocak. Tidak mengecewakan, deh. Perjalanan mereka menuju rumah nenek yang ada saja hambatannya ternyata menguji pasangan ibu-anak ini. Jadi melihat aku dan ibuku di layar rasanya! Suka sekali dengan Me Vs Mami. Apalagi aku nontonnya sama Mami, hehehe. Dengan senang hati, sekarang film Indonesia bagus banget. Tetap maju ya, dunia perfilman Indonesia!
Honorable mention: My Stupid Boss (2016), The Pirates (2015), Super Didi (2015), Catatan Dodol Seorang Dokter (2016)
EEEEHHH! Salah poster :p |
Nih gambar yg bener! Trio neng geulis |
Me Vs Mami (2016)
Me Vs Mami mengisahkan seorang ibu dan putri semata wayangnya yang sering beradu argumen dengan kocak. Maudy (Cut Mini) yang merupakan host chef, bersama anaknya Mira (Irish Bella) terbang menuju Padang demi memenuhi permintaan nenek Mira yang sedang sakit. Kecerewetan seorang ibu dan kebawelan seorang anak ditemukan di sepanjang film ini. Segar sekaligus kocak. Tidak mengecewakan, deh. Perjalanan mereka menuju rumah nenek yang ada saja hambatannya ternyata menguji pasangan ibu-anak ini. Jadi melihat aku dan ibuku di layar rasanya! Suka sekali dengan Me Vs Mami. Apalagi aku nontonnya sama Mami, hehehe. Dengan senang hati, sekarang film Indonesia bagus banget. Tetap maju ya, dunia perfilman Indonesia!
Honorable mention: My Stupid Boss (2016), The Pirates (2015), Super Didi (2015), Catatan Dodol Seorang Dokter (2016)
No comments:
Post a Comment