Beberapa hari lalu, dalam percakapan sehari-hari dengan seorang sahabat, aku terenyuh oleh perkataannya. Sebetulnya hanya ucapan biasa ditengah mengulas masalah sehari-hari alias curhat-curhat kecil, tapi responnya sungguh membantu. Maka dari itu, aku menulis kasus ini agar manfaatnya selalu ada.
Percakapan di bawah aslinya menggunakan bahasa daerah namun akan lebih baik jika aku menuliskannya dengan bahasa baku.
Aku : (turun dari sepeda motor) Jempolku sakit, heran akhir-akhir ini sering keseleo.
Dia : Hmm.
Aku : Lihat bengkak nggak? Belum dikasih minyak tawon, nih.
Dia : (sibuk)
Aku : Ceritanya, habis keluar dari kamar mandi tapi ada kucing, otomatis menghindar dong, eh malah keseleo.
Dia : (tertawa sedikit) Makanya, kalau
berdiri itu ya berdiri. Kaki menapak tanah sempurna. Tegap. Jangan setengah-setengah.
berdiri itu ya berdiri. Kaki menapak tanah sempurna. Tegap. Jangan setengah-setengah.
Aku : Hmm.
Dari percakapan singkat itu aku dapat memetik sesuatu, kalau berdiri ya berdiri. Dan itulah intinya. Kaki menapak dengan sempurna. Simple, ya? Tapi itu membantu banget, betul banget. Apalagi aku sering begitu, keseleo, atau kaki menabrak sesuatu hingga bengkak, dan itu memang gara-gara aku tidak benar-benar berdiri. Sering tidak berjalan dengan sempurna. Mungkin pembaca juga pernah ada kasus serupa? Keseleo.
Sama kasusnya dengan memikirkan sesuatu matang-matang. Jangan tumbang karena sesuatu yang mengganjal saat kita memikirkan suatu keputusan di tengah jalan. Dia memang orangnya lama kalau mutusin sesuatu, tapi aku suka dengan caranya memutuskan itu. Tidak seperti aku yang grusa-grusu.
Sekian deh postingan kali ini. Oh iya, ada baiknya jika terjadi sesuatu sesimpel apapun, berbagilah dengan sahabat atau teman, dengan pasti teman itu akan menanggapi dan kalau kamu beruntung, nasihat atau kata apapun yang keluar dari mulut teman itu bisa membantumu untuk jadi lebih baik.
See you.
No comments:
Post a Comment