Monday, February 18, 2019
Finally, you let me walk alone...
Katamu dulu, kau tak kan meninggalkanku. Seperti slogan salah satu klub sepak bola populer, you'll never walk alone alias ynwa itu. Mimpi-mimpi yang perlahan terbentuk kini telah menjadi debu. Diterpa angin tanpa arti, tanpa sempat kau mengutarakan ragumu.
Sungguh, lebih baik menerima cacian daripada harus menerka-nerka dimana letak kesalahanku. Aku lelah mengabsen kemungkinan-kemungkinan itu. Kau tahu? Berminggu-minggu terus menerus berspekulasi atas ketidaksungguhanmu. Bisa bayangkan betapa memuakkannya pikiranku?
Tidak butuh satu pun penjelasan atas apa makna diriku dalam hidupmu.
Karena jelas, aku tidak sepenting itu.
Letak rasa penasaranku adalah, mengapa kau mendekatiku layaknya senja mendekati cakrawala saat maghrib menjelang?
Apakah karena kau tak sanggup menghadapi sepinya malam?
Jujur, aku senang menemanimu kala petang menyerang,
Tapi jangan menghilang saat pagi datang...
Tolong,
paling tidak, bilang.
Labels:
Prosa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment