Sunday, January 7, 2018

With the heart to forget you...



Pernahkah kamu memiliki ingatan atau kenangan tentang seseorang yang sangat ingin kau hapus namun entah bagaimanapun ingatan itu tak mau lekang? Dan terus saja muncul di pikiranmu, saat entah kamu melewati jalan yang mengingatkanmu akan dia, atau mendengarkan lagu yang pernah didengarkan bersama, atau memakan menu yang kalian pesan saat kencan pertama. Itu berarti, seseorang itu tak hanya ada di memori otakmu, tapi juga ada di hatimu.

Judul entri ini kuperoleh saat ku mendengar lagu lawas yang diremake dengan sendunya oleh penyanyi favoritku. Judulnya begitu menamparku dengan keras. Banyak orang, termasuk aku, mungkin saja sudah menghapus seseorang dalam ingatan. Namun, apakah benar terhapus dari hati? Maka, untuk menyingkirkan ingatan akan seseorang, perlu satu formula, yaitu:



With the heart to forget you...

Sudahkah menghapus sosoknya dari hati.... 

Sangat erat kaitannya dengan perpisahan bukan? Tidak mungkin kamu ingin melupakan seseorang kalau belum berpisah. Dan menghapus seseorang dari hati lebih susah dari berpisah itu sendiri, kan? Saat orang itu memutuskan untuk berhenti mencintai, kamu yang awalnya tidak terima, hanya bisa menangis ditemani oleh bantal yang menjadi basah. Kamu yang tak mendapat jawaban apa yang mendasari pemberhentiannya dari perjalanan ini, hanya bisa berspekulasi "oh.. aku tidak cukup untuknya" "oh.. aku menyakiti hatinya, tapi di bagian mananya?" "oh.. dia bosan, sepertinya." Dan spekulasi ini yang menambah parah level kesulitan dari upacara penghapusan sesosok dari hati. Sedangkan menghapus seseorang dari hati tidak mengenal cara, tidak butuh teknik, tidak butuh bantuan teman terdekat, dan ingatan itu menyiksa hari demi hari. Menggerogoti relung hati.

And times, didn't even help me. 

It was.... many years, I won't count. Will you?

Bisa bayangkan betapa susahnya itu?

No comments:

Post a Comment