Tuesday, January 9, 2018

15 Film Terbaik 2017 Versi Aida2F | Best 15 Movies of 2017


Welcome.... \'-'/ 
Baik tahun baru maupun kamu...

Karena tahun 2017 telah berakhir, aku ingin menuliskan film-film terbaik tahun 2017 berupa list dan review singkat. List backward di bawah ini didapat setelah proses pemilihan yang lumayan berat. Dan maaf tidak ada satu pun film horror di list ini. Bukannya tidak ada yang bagus, tapi ku tidak berani. Satu-satunya film horror yang bagus tahun kemarin adalah IT, itupun pas di bioskop banyak memejamkan mata, alhasil banyak bertanya sama partner nonton di sebelah.  Mungkin inilah yang dinamakan DMGD (disequity of movie genre disorder) xD 


15. Lady Bird



Film coming of age garapan aktris yang menekuni dunia persutradaraan, Greta Gerwig, yang menggelitik. Sebuah pencarian jati diri seorang Christina yang lebih suka dipanggil Lady Bird. "Call me Lady Bird!" Teriaknya pada sang ibu. Yang disorot adalah hubungan cinta dan benci pada sang ibu. Bayangkan, saat berdebat tentang universitas yang akan ia daftari dengan ibunya di mobil , Lady Bird memaksa keluar dengan membuka pintu mobil saat melaju kencang. What the H? Saoirse Ronan (Brooklyn) mampu mengirim emosi seorang remaja labil dengan baik, masih cocok sekali menjadi anak SMA. Elemen yang kusuka adalah dialog yang konyol sekaligus cerdas. Sempat mikir, anak SMA di Amerika segitunya banget yak?!  Anyway, percaya nggak kalau ratingnya di rottentomatoes itu 99%?! 

14. Battleship Island


Adalah kenangan yang tak terlupakan bagiku saat keputusan impulsif membolang bersama sohib, jauh-jauh ke CGV Depok untuk bertemu mantan pacar dalam mimpi, Mas Song Joong-Ki. Tentu saja, adalah keputusan yang tepat untuk mengawali 2017-ku. Namun, malah jatuh cinta sama Om Hwang Jung Min (udahh lama sukanya sih, aktingnya SO CLASSY. My favorite korean actor in movie-land). Battleship Island tak hanya menampilkan sebuah diari historis yang epik tapi juga drama emosional yang tearjerking. Sangat menantikan garapan sutradara Ryo Seung-Hwan (Veteran, The Berlin File) selanjutnya tahun ini. 


13. War of The Planet of Apes 


Meski duduk di kursi bioskop dengan mengantuk (pengaruh obat), War of The Planet of Apes tidak lepas dari atensiku. Bisa ditebak sesungguhnya, bagaimana para kera melawan tentara manusia yang dilatarbelakangi kemarahan sang kapten kera, Caesar atas kematian keluarganya. Sebuah drama yang emosional, sempat pula menyentil kemanusiaan; how people treats animal. Efek visual dari trilogi ini  tak pernah mengecewakan, ekspresi dan detail bulu Kera sangat nyata, bak kera yang langsung di-casting dari kebun binatang. Oke, ini berlebihan

12. Pirates of Carribean: Dead Man No Tales


Masuk bioskop dengan nol ekspektasi, menonton Dead Man No Tales sangat menyenangkan. Tidak peduli rating yang underrated, menontonnya layaknya menyelam lautan--berpetualang bersama Sparrow: SEGAR! Sesuai tajuknya, Salazar's Revenge, Kapten Salazar berambisi menghabisi nyawa Jack karena dendamnya yang mengakibatkan ia dan pasukannya tak bisa ke daratan. Sedangkan misi Jack adalah menyelamatkan kutukan Ayahnya yang terjebak di kapal Flying Dutchman. Cerita yang kompleks dibangun dengan baik dengan CGI yang memuaskan. Sebagai bonus pada penonton yang telah menanti, di film ini ada kisah romantisme yang bikin gigit kuku. | Wah, gak boleh ditonton bareng adik dong? | Hmmm.. Boleh kok... cukup tutup matanya saat filmnya mau kelar xD 

11. Beauty and The Beast 



Mampu membawakan hal magis seolah nyata, Beauty and The Beast berhasil memanjakan mata dengan CGI-nya yang dominan warna kuning, sekaligus membangkitkan imajinasi dengan tokoh pendukung seperti teko dan serbet yang bisa bicara. Disney tahu benar bagaimana memuaskan penonton dengan memberi nyawa pada film dengan soundtrack yang indah. Meski menggaris besari romansa Belle dan Beast, tetap cocok ditonton bersama keluarga. Satu lagi, performa mantan partner Harry Potter, Emma Watson begitu berbeda. 

10. Wind River



Wind River, menyingkap misteri pembunuhan seorang gadis yang ditemukan di daerah salju. Diperkirakan sebelum meninggal karena paru-parunya beku, gadis itu berjalan sembilan kilo di tengah salju. Wind River tak hanya berhasil memunculkan atmosfer mencekam, tapi juga mengungkap sisi kemanusiaan. Sinematografi yang sempurna di daratan penuh salju sungguh memikat. Plotnya yang cenderung  on point tidak mengurangi ketegangan film. Memang lebih menonjolkan drama ketimbang misteri, tapi kepedihan tak dapat dibendung. Pedihnya lagi, Wind River based on true event.

9. Split


Berkat Split aku mencari-cari film thriller-psychological lain. Dan Split menduduki yang terbaik dengan menyoroti Multiple Identity Disorder alias kepribadian ganda  yang diderita si Antagonis, penculik tiga gadis lalu menyekapnya di ruangan tersembunyi. Yaps tentu tiap hari seseorang 'berbeda' berinteraksi dengan mereka dan siapa sangka DID yang diderita itu memberi clue si gadis protagonis untuk terbebas. Meskipun menurutku ada plot hole, seperti asal usul karakter unik sang antagonis yang kurang tereksplor, berkat alur yang menimbulkan ketegangan bertubi, film ini secara keseluruhan intens dalam menampilkan isu psikologis. 

8. Bad Genius


Siapa tahu film tentang contek-menyontek siswa SMA ini begitu seru nan menegangkan. Diproduksi oleh GDH yang dulunya GTH, sebuah rumah produksi yang terkenal di Thailand. Sesuai judulnya, si genius di bidang yang BAD. Aku suka sekali premisnya! 2 jam berlalu rasanya sangat singkat. Meskipun trik nyonteknya keren, aku nggak bakal menerapkannya karena.................................... nggak perlu xD



7. Dangal 


Seorang pereview film bilang, Dangal is the most important movie of the year. Deklarasi itu yang memutuskanku menonton film Aamir Khan yang mengisahkan dunia pergulatan ini, padahal sehari sebelumnya aku gagal menonton film Romantis India yang ber-rating tinggi (clue: Another Khan...), sebabnya adalah bosan akan percakapan yang bertele-tele. Namun film yang berdurasi hampir tiga jam ini tidak banyak mengumbar kata. Semua ditunjukkan dengan akting yang on point aktor dan aktrisnya. Mengisahkan Mahavir, mantan pegulat nasional yang mengubur mimpinya dalam kejuaraan internasional dan menaruh harapan kepada anak lelakinya. Namun, anak laki-laki itu tak kunjung datang, keempat anaknya adalah perempuan. Dia pun nrimo, berhenti menanti anak cowok dan kemudian melatih gulat kedua anak putrinya: Geeta dan Bebita. Hal sepele yang sangat kusuka: narasi dibawakan oleh keponakan Mahavir yang kurus nan menggemaskan sejak ia balita :D

6. Kartini



Sebuah film biografi karya Hanung Bramanthyo bertajuk feminisme yang menyenangkan dan tak menggurui. Siapa tidak kenal Ibu Kita Kartini. Melalui film Kartini, kita diajak lebih mengenal lagi tentang perjuangan Beliau akan kesetaraan gender; bahwa perempuan berhak diperlakukan sama dan perempuan berhak mengenal literasi. Namun, film ini nampaknya lebih ingin menunjukkan sisi lain RA Kartini sebagai anak bupati Jepara sejak dalam pingitan hingga menikah. Ini adalah film biografi tokoh Indonesia terbaik yang kutonton dan sangat cocok ditonton bersama keluarga.  I love how beautiful and powerful Mbak Dian Sastro is!

5. Breathe


Roman biografi yang berdasarkan kisah nyata orang tua sang produser film, Jonathan Cavendish. Setelah terjangkit polio di usia 28 tahun, hidup Robin Cavendish hanya terbatas di tempat tidur, dan dokter bilang hidupnya tak lama lagi. Dibantu keluarga terutama sang istri yang luarbiasa setia, Diana, dan penemu bernama Teddy Hall, Robin mengabdikan sisa hidupnya menolong pasien lain dan penyandang cacat. Dijamin akan membuatmu ingin melihat Andrew Garfield di judul lain. Kecuali kalau sudah menonton semua filmnya xD as the perks of roasting for adventurous Andrew.... 

4. Baby Driver


Sudah selayaknya musik menemani jiwa-jiwa pengendara mobil di jalanan. Namun layak tidaknya komplotan perampok yang beraksi diiringi musik lawas pilihan sang pengemudi komplotan, Baby, bisa kau temukan jawabannya di film ini. Dan siapa sangka akan menjadi seru, dan bertambah seru hingga akhir. Baby, pemuda polos yang tak banyak bicara dan mengandalkan kemampuan tangannya sebagai pemegang kemudi memberi efek tangan saya gemetaran di akhir film. Sebuah film kriminal berbalut musik yang dinamis sekaligus intens dalam memberikan ketegangan. Well done, B-A-B-Y. You don't deserve that world, actually.

3. Lion


Gudduuu :""""
Mengisahkan pencarian akan rumah dan keluarga dari sebuah kisah nyata. Drama ini diangkat dari buku tentang seorang pria bernama Saroo (Dev Patel) yang mencari ibunya yang terpisah sejak kecil. Lion sangat mudah dicerna karena alurnya yang lurus diselingi dengan flashback singkat. Beberapa adegan mampu membuatku meneteskan air mata sekaligus tersenyum. Atmosfer haru ini diperkuat oleh akting para pemain yang emosional. Terutama Saroo kecil dan kakaknya, Guddu. The real tearjerker~ Kamu tidak akan bisa meninggalkan film ini tanpa tangisan. Beautifully mesmerising

2. Dunkirk

Bukan sebuah film perang biasa yang bersetting di masa Perang Dunia II. Dunkirk berkisah tentang aksi penyelamatan 330 ribu tentara Sekutu yang berasal dari 4 negara berbeda yaitu Inggris, Perancis, Belgia, dan Belanda. Tentara-tentara ini tersudut dan terdampar di sebuah pantai yang terletak di Dunkirk, Perancis. Uniknya, Christopher Nolan membawa kisah Dunkirk dengan gaya penceritaan yang berbeda dari film larisnya dulu (Interstellar, Inception) yaitu 3 sudut pandang berbeda yaitu dari The Mole (dermaga), The Sea (pantai), dan The Air (udara). Ketiga bagian ini mengambil waktu yang berbeda satu sama lain, namun akan terhubung menjadi satu cerita utuh di bagian akhirnya. Garapan yang sungguh unik dan epik.

1. Coco


Coco, film animasi keluarga yang boleh jadi meraih best animated film di oscar selanjutnya. Animasinya sempurna. Hype yang diberikan teman-temanku setelah menonton film ini luar biasa, mereka bilang ini bikin nangis dan tentu saja aku setuju. Menyoroti tradisi turun temurun di Meksiko yang diyakini di hari itu arwah bangkit lagi dan berkumpul bersama keluarga. Adalah Miguel, bocah yang ingin bermain musik namun dilarang keras keluarganya, mampu menembus dunia arwah leluhur. Miguel diambang pilihan sulit: musik atau keluarga? Dan perjalanannya itu menjawab semuanya. Aku yakin siapapun akan termehek-mehek di perempat terakhir film. Disney (dan Pixar) selalu mempunyai ramuan pemancing air mata. Remember that. Great and brilian.

IYAAKK selesai juga list sebanyak lima belas poin. Honorable mention mungkin diperlukan untuk tujuan kelengkapan reliability lanjutan terkait selera. Berikut adalah film yang menurutku bagus namun tidak kucantumkan di list: A Taxi Driver, I, Tonya, Sweet 20, Okja, Dear Zindagi dan The Big Sick. 

So, whats your best movie of 2017??
I hope there are mine in yours. 






No comments:

Post a Comment