Source: here |
Hai, GagasMedia.
Selamat ulang tahun yang ke sebelas :)
Semoga di umur kesebelas ini GagasMedia makin maju, makin kreatif dan inovatif. Semangat selalu, GagasMedia!
Pertama aku membaca novel gagas aku sangat suka, bahkan ketagihan. Saat itu aku masih duduk di SMP dan masih ingat buku GagasMedia pertamaku adalah Remember When karya mbak Winna Efendi. Dan setelah membaca buku itu, aku segera berburu buku gagas yang lain :D
Dan kali ini aku ingin berpartisipasi dalam merayakan #11TanpaBatas untuk mem-posting 11 buku GagasMedia yang paling wajib di baca. Sebetulnya, aku bingung karena buku gagas bagus-bagus dan keren-keren. Tapi di antara yang bagus, pasti ada yang lebih bagus, bukan?
Fly to The Sky ini merupakan novel pertama--pertama, lho ini!--yang bikin aku book-hangover. Novel ini salah satu project gagas duet, yang nulis aja ada dua. Ada dua bagian Edyta dan Ardian dan ditulis menggunakan pov pertama masing-masing. Edyta adalah seorang bankir yang seumurannya sih harusnya sudah married tapi dia punya pacar aja belum. Hingga suatu waktu dia bertemu Ardian, seorang pilot, dalam momen yang unik dan hanya sekali. Pasti adaaaaa aja hambatan dan halangan mereka untuk bertemu lagi. Dan sebenarnya itulah yang membuat keduanya penasaran kemudian saling jatuh hati (padahal cuma ketemu sekali, lho) :D
Novel ini menyuguhkan perjalanan cinta yang unik. Uniiik banget. Bikin gregetan plus hatiku kembang kempis. Hehehe. Very recommended!
Nah, untuk yang satu ini erat dengan dunia perfilm-an, khususnya film dokumenter. Kisahnya sebenarnya klise; Rayyi bertemu dengan Haru - Rayyi benci dengan Haru karena Haru merebut tempatnya dalam suatu festival - Rayyi dekat dengan Haru - Lalu Rayyi jatuh cinta dengan Haru. Seperti itu. Tapi yang membuatku jatuh cinta pada buku ini adalah dialognya seperti nano-nano, manis-asam-asin, bikin ketawa, mesem, dan nangis. Huhuhu. Aku bahkan pas membaca blurb Montase bulu kudukku merinding.
Sebelum membaca Montase, aku membaca Interlude--buku mbak Windry yang terbaru--dulu. Bagus, sih menurutku. Bedanya di Interlude mbak Windry lebih berani, hehehe. Aku juga suka karya mbak Windry yang Memori. Tapi tetap saja hingga saat ini belum ada yang mengalahkan Montase:p Very worth you to read.
Uhhh. Mbak Nina salah satu penulis favorit aku, lho. Kalau di Fly to the Sky tokoh utamanya Edyta, di Restart tokoh utamanya sahabatnya Edyta, yaitu Syiana. Novel ini menceritakan perjalanan Syiana untuk menemukan cinta baru alias move on. Dari Yudha ke Fedrian.
Restart ini novelnya udah tebel banget, lho. Tapi kok aku ngerasa kurang tebel yaaa, hehehe. Suka, suka, suka. Sampai temen-temenku berebutan pinjam. Very recommended.
Nah, untuk yang satu ini projek setiap tempat punya cerita. Jujur saja, buku STPC banyak yang bagus. Tapi menurutku yang nomor satu adalah ini. Bangkok berkisah tentang perjalanan Edvan mencari jurnal ibunya yang tersebar di Bangkok. Nah di Bangkok, Edvan nantinya bertemu dengan orang yang membuatnya jatuh hati, Charm. Jadi perpaduan antara masalah keluarga dan cinta gitu. Oh iya, pekerjaan juga!
Aku salut banget sama penulis novel ini, bang Mamoe. Saat baca novel ini aku dalam keadaan sakit daaaan pas selesai baca novel ini aku sembuh, lho (numpang curcol). Ehm oke, aku cuma mau peringatin siapin tisu ya kalau mau baca. Very very must read. Banyak hikmah yang dapat kita ambil setelah baca Bangkok. Dijamin :')
Kalau yang di atas novel, yang satu ini buku non-fiksi lho. Isinya tentang motivasi untuk meraih mimpi. Waktu pertama buka buku first impression-ku adalah, buku ini keren banget! Ilustrasinya bikin ngiler, hehehe. Bener-bener memotivasi kita untuk meraih mimpi kita dan nggak sekadar ucapan indah belaka.
Buku ini disertai profil-profil orang sukses yang bisa membuat kita berdecak kagum. Sampe-sampe aku googling penulisnya, mbak Alanda Kariza, soalnya bisa nulis buku sebagus ini. Salute!
Very recommended to you. Bagi yang punya segepok mimpi dan nggak pengen mimpi itu hanya jadi seonggok mimpi :p
Source: goodreads |
Ceritanya menarik. Berkisah tentang Al yang mempunyai bisnis hotel--bukan, maksudku hostel--di Makassar, yaitu Makassar Paradise. Nah, berkat hostelnya ini dia bertemu dengan sahabat, teman, sekaligus cintanya. Dan karakter favoritku di novel ini adalah Bebi. Bawaannya ngakak kalau dia muncul. Hehehe. Novel yang ringan, unik, dan menarik. Very recommended!
Keunikan novel ini adalah ini adalah ada novel di dalam novel. Meskipun novel yang 'di dalam' itu singkat, tapi saling melengkapi. Aku suka cover-nya, aku suka tagline-nya; karena kisahku adalah kisahmu yang hilang, aku suka penulis menentukan pov. Satunya pakai 'aku', satunya lagi 'saya'.
Dance for Two berkisah tentang Caja, mahasiswa Indo yang kuliah di Denmark, tepatnya di Kopenhagen. Caja mengagumi seseorang temannya--yang dari Indo pula--Albiza. Setelah mengalami kecelakaan, Caja akhirnya mengenal Al lebih dekat. Mungkin banyak yang bilang novelnya terlalu maksa.... Tapi bagiku, masa bodo. Aku suka, ya, suka! Recommended lah buat yang suka bacaan ringan dan berkelas.
Uggh, emang ya, gagas jagonya bikin cover indah. Termasuk yang satu ini, After Rain. Kalau After Rain ini novelnya agak dewasa (tapi nggak dewasa-dewasa amat, kok:D). Menceritakan cewek bernama Seren yang cinta mati dengan pacarnya, yang mana telah menjadi lelaki beristri, Bara. Tapi mereka bersikukuh mempertahankan hubungan mereka diam-diam. Hingga suatu saat Seren lelah menunggu Bara dan memilih untuk move on.
Nah, siapakah yang mendapatkan hati Seren selanjutnya? Jawabannya adalah Elang. Mereka teman mengajar di sekolah baru tempat Seren mengajar. Tuh, kan, mbak Seren! Kalau jodoh mah nggak akan kemana :D Recommended!
Eclair ini bersetting Rusia dan mengambil tema persahabatan. Ada Kay, Lhiver, Katya, Stephanych, dan Sergei. Seperti judulnya, persahabatan mereka bermula dari kue Eclair. Namun akhirnya persahabatan mereka retak karena suatu hal. Jujur saja, awalnya susah banget memahami novel ini. Tapi aku terus membacanya dan jadi ketagihan. Aku baca malam-malam pas mati lampu, lho (curcol lagi) dan masih bertahan ditemani sebatang lilin.
Baca novel ini jadi berasa nonton film roman khas Rusia jaman dahulu, deh. Very recommended.
Gilang, yang mencintai sahabatnya, Ning yang kerja di London, suatu hari berniat menyusul Ning. Di hari pertama, mereka bertemu dan memutuskan untuk pergi ke London Eye. Nah, di London Eye ini lah Gilang bertemu dengan gadis misterius berambut keemasan dengan payung merahnya. Lah, siapa dong si gadis keemasan itu? Apakah Gilang berhasil mendapatkan Ning? Temukan di London: Angel, ya!
Aku jadi rindu pada Goldilocks dan payung merahnya. Hmmmh..
One of the best book I've ever read, by the way.
One of the best book I've ever read, by the way.
The last, Remember When. Novel yang kugadang-gadang sebagai novel gagas pertama yang kubaca. Temanya simple, persahabatan dan kisah cinta persegi soalnya ada empat sahabat dan dikemas dalam empat pov. Dua kata untuk Remember When, keren dan recommended!
Akhirnya selesai juga posting-an ku kali ini. Senang, sih bisa ikut #11TanpaBatas soalnya tahun lalu nggak bisa ikut #unforgotten. Sering-sering ngadain kuis ya, gagas. Pokoknya gagas penerbit yang selalu nomor satu di hati.
Buat GagasMedia, makasih ya udah nemenin waktu senggangku dengan produk-produkmu.
Ah, jadi makin cinta sama GagasMedia.
Oh iya, aku punya pantun nih,
Akhir tahun bunga meranggas, selamat ulang tahun, Gagas!
Akhir tahun bunga meranggas, selamat ulang tahun, Gagas!
Sekali lagi, selamat tanggal empat Juni. :D
Vielen Dank,
Aida.
No comments:
Post a Comment