Source: here | Edited |
Jangan-jangan matamu mengandung semacam gravitasi
Sejauh apa aku memandang
Dua matamu selalu mengurungku dalam tiga langkah terpaut
Bisa dikatakan kita dekat
Aku, kau, benar-benar dekat
Tapi tidak dengan hati
Jauh.
Ja uh.
J-a-u-h.
Hati kita jauh.
Mungkin bagimu aku hanyalah sebuah lukisan kuno
Kau lihat saja enggan, apa lagi menyentuhnya
Tunggu, siapa saja pasti enggan menyentuh lukisan tanpa guna, berdebu pula
Kecuali aku.
Ya, kecuali aku
Jika kau lukisan kuno itu, aku akan mengambilmu
Menikmati setiap sudut indah tersembunyi
Bahkan usaha tuk menyentuhmu
Meski aku tahu
Kau bagaikan embun yang menari di udara pagi
Sejuk, tapi...
Tak tersentuh.
Aku, dan kau.
Dua kutub berlainan yang saling tak tersentuh
Hanya satu terhebat yang dapat menyentuh
Ujung dari benang hidup aku, dan kau.
14th July 2014
No comments:
Post a Comment