Saturday, April 19, 2014

Harder Than You Know // Lebih Sulit Dari Yang Kau Tahu

Source: here | Edited by me :)
Setiap orang pernah patah hati. Bila patah hati ada tiga pilihan untuk diambil dan putuskan; move on, bertahan, atau diam menunggu bantuan waktu. Manakah pilihan terbaik? Tentu saja, bangkit. Karena tak ada gunanya menunggu sesuatu yang tak pantas ditunggu. Menyakitkan, memang. Sebetulnya hanya ada dua pilihan inti yaitu move on DAN bertahan. Lalu mengapa ada tiga pilihan? 

Ada kalanya juga seseorang terjebak dalam dua pilihan yang sulit. Di antara move on dan bertahan. Karena tak kuasa memilih, maka seseorang akan terjebak, terjebak, dan terjebak dalam perasaannya sendiri. Lalu orang tersebut akan pasrah; meminta bantuan waktu. Seperti itu.

Sebuah lagu yang menyentuh mungkin dapat menjadi cerminan dalam daur hubungan. Intinya, seseorang yang telah gagal hubungan dengan kekasihnya yang berniat untuk bangkit. Namun tak semudah membalikan telapak tangan, seseorang itu malah kembali pada masa lalu. Harder than you know, lebih sulit dari yang kautahu.

You said this could only get better
There's no rush cause we have each other
You said this would last forever
But now I doubt if I was your only lover
Seseorang yang berjanji dalam hubungan, kecil kemungkinan akan terwujud. Seperti halnya janji akan bersama selamanya. Itu hanya omong kosong, saat kau sadar kau bukan lagi satu-satunya.

Are we just lost in time?
I wonder if your love's the same
Cause i'm not over you
Naif memang bertanya, apakah cinta seseorang yang kita kasihi masih sama. Dan bila masih sama, apakah benar-benar sama. Tak ada yang menyamai cinta dari hati; kejujuran. Bangkitlah.

Baby, don't talk to me
I'm trying to let go
Not loving you is harder than you know
Cause girl you're driving me so crazy
Dalam perjalanan move on, banyak kali yang gagal di tengah jalan. Saat kita memantapkan niat namun seseorang yang 'dulunya' kita kasihi mencoba berbicara dengan kita. Mencoba menciptakan interaksi lagi, mencoba menumbuhkan cinta yang baru. Di satu sisi kita masih mengasihinya karena tak mencintainya adalah suatu keputusan yang sulit. Di sisi lain kita ingin kasih yang lebih tulus. Cinta memang membuat gila.
Source: Tumblr, sorry  I forgot the hosted:( | Edited by me, just text.

How can I miss you if you never would stay?
If you need time I guess I will go away
Inside me now there's only heartache and pain
So where's the fire? You have become the rain
Merindukan sang 'mantan kekasih' memang tantangan terberat dalam suatu perjalanan move on. Sekalipun sang terkasih tak merindukan kita. Lalu mengapa harus terjerumus ke dalam lubang yang sama dan yang lebih menyakitkan, meski sang terkasih yang dulu mencaci maki kita berubah menjadi bak bidadari.

And I'll make the call
And I'll leave today
I'm gonna miss you cause I love you, baby
And leaving always drives me crazy
Sampai kapan kita mau terjebak dalam suatu ruang buntu? Sampai kita memutuskannya. Berat, memang. Namun yang terpenting tak egois. 

And if you don't want me then
I guess I'll have to go
Not loving you is harder than you know
Girl, you're driving me so crazy.
Hingga puncaknya, pergi. Pergi jika kita yakin itu pilihan terbaik. Karena pilihan terbaik tak akan nampak bila belum terpilih. Ini bukan egois, ini realistis.

Jadi, apa intinya?
Bila kita terjebak dalam dua pilihan tersebut, tak lama kita akan berteman akrab dengan waktu. Memang benar, waktu adalah uang, waktu adalah pedang. Jangan bermain-main dengan waktu bila kita tak sanggup. Maka pilihlah... Pilihlah pilihan terbaik, yang kita yakini akan membuat kita tersenyum lebih lebar. Pastinya tak lebih sulit dari 'sang mantan' tahu. 

Sekian:)

Inspired by: Escape The Fate. 
Harder Than You Know's so amazing.

1 comment: